Kamis, 10 Juli 2014

mojokerto

Kebudayaan

 Di mojokerto banyak wisata budaya yang bisa dikunjungi, diantaranya adalah :
1. Reco Lanang
Reco Lanang adalah Arca yang terbuat dari batu andesip dengan ukuran tinggi 5,7 meter ini merupakan gambaran dari perwujudan salah satu Dhani Budha yang disebut Aksobnya yang menguasai arah mata angin sebelah timur. Agama Budha Mahayana mengenal adanya beberapa bentuk kebudhaan yaitu Dhyani Bodhisatwa dan manusi Budhi. Dhyani Budha digambarkan dalam perwujudan Budha yang selalu bertafakur dan berada di langit. Dengan kekuatannya ia memancarkan seorang manusi Budha yang bertugas mengajarkan dharma di dunia. Tugas manusi budha berakhir setelah wafat dan kembali ke Nirwana. Demi kelangsungan ajaran dharma, Dhyani Budha memancarkan dirinya lagi ke dunia yaitu ke Dhyani Boddhisatwa. Setiap jaman mempunyai rangkaian Dhyani Budha, Boddhisatwa dan Manusi Budha. Di wilayah Trowulan sekarang sudah banyak pemahat-pemahat yang membuat arca seperti peninggalan kerajaan Majapahit,sehingga tidak sedikit orang dari luar daerah bahkan luar negeri yang memesan patung-patung seperti patung peninggalan dari kerajaan Majapahit.



2. Candi Bajang Ratu
Gapura yang berbentuk PADU RAKSA ini mempunyai tiga bagian : kaki, tubuh, dan atap. Mempunyai sayap dan pagar tembok di kedua sisinya. Ada hiasan pada bagian atap berupa Kepala Kala diapit Singa. Relief Matahari, Naga berkaki, Kepala Garuda, dan Relief bermata satu. Di bagian kaki menggambarkan cerita Sri Tanjung mempunyai fungsi sebagai pelindung atau penolak marabahaya dan pada sayap kanan dihiasi relief cerita Ramayana. Kanan kiri pintu diberi pahatan berupa binatang bertelinga panjang. Gapura ini ada hubungannya dengan Raja Jayanegara. Gapura Bajangratu dibangun dari bata yang direkatkan satu sama lainnya degan sistem gosok, kecuali pada ambang pintu dan anak tangga terbuat dari batu andesit. Denah bangunan berbentuk empat persegi panjang berukuran panjang 11,5 m, lebar 10,5 m. Tinggi bangunan 16,5 m dan lorong pintu masuk lebarnya 1,4 m. Lokasinya berada du Dukuh Kraton, Desa Temon, Kecamatan Trowulan.

3. Candi Tikus
Candi Tikus merupakan replika atau lambang Mahameru. Candi ini disebut Candi Tikus karena sewaktu ditemukan merupakan tempat bersarangnya tikus yang memangsa padi petani. Di tengah Candi Tikus terdapat miniatur empat buah candi kecil yang dianggap melambangkan Gunung Mahameru tempat para dewa bersemayam dan sumber segala kehidupan yang diwujudkan dalam bentuk air mengalir dari pancuran-pancuran/jaladwara yang terdapat di sepanjang kaki candi. Air ini dianggap sebagai air suci amrta, yaitu sumber segala kehidupan.
Arsitektur bangunan melambangkan kesucian Gunung Mahameru sebagai tempat bersemayamnya para dewa. Menurut kepercayaan Hindu, Gunung Mahameru merupakan tempat sumber air Tirta Amerta atau air kehidupan, yang dipercaya mempunyai kekuatan magis dan dapat memberikan kesejahteraan, dari mitos air yang mengalir di Candi Tikus dianggap bersumber dari Gunung Mahameru. Lokasinya berada di Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
4. Kolam Segaran
Kolam segaran merupakan bangunan kolam kuno terbesar yang mencerminkan kemampuan Kerajaan Mojopahit beradaptasi dengan lingkungannya. Menurut cerita kolam ini digunakan untuk rekreasi dan menjamu tamu-tamu Kerajaan Mojopahit. Orang yang pertama kali menemukan kolam ini adalah Ir. Henry Maclain Pont pada tahun 1926. Bentuk denah kolam empat persegi panjang berukuran panjang 375 m dan lebar 125 m. Dinding kolam setinggi 3,16 m, sementara lebarnya 1,6 m. Lokasinya berada di Dukuh Trowulan, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan.

5. Candi Wringin Lawang
Candi ini diperkirakan sebagai pintu gerbang utama untuk masuk ke komplek kerajaan Majapahit. Bentuknya berupa gapura belah ( candi Bentar ). Bangunan ini terbuat dari batu bata dengan ukuran tinggi 13,7 m panjang 13 m lebar 11m. Menurut cerita rakyat gapura Wringin Lawang merupakan salah satu gapura masuk ke alun-alun Mojopahit. Di dekat gapura dahulu juga dilengkapi dengan paseban, yaitu tempat menunggu bagi orang-orang yang akan sowan kepada raja. Candi ini dikenal dengan Candi Wringin Lawang, konon dulu didekat candi ini tumbuh dua pohon beringin berjajar yang besar. Candi ini terletak di Desa Jati Pasar, Kecamatan Trowulan, Mojokerto.

6. Pendopo Agung
Pendopo Agung Mojokerto adalah sebuah bangunan khusus khas nuansa Mojopahit dan sering difungsikan sebagai tempat pertunjukan kesenian, studi tour, lomba, tempat pertemuan dengan suasana yang teduh dan nyaman juga sebagai tempat untuk istirahat/rekreasi. Lokasinya berada di Desa Temon, Kecamatan Trowulan. Tempat tersebut diyakini sebagai pusat kerajaan Majapahit. Bagian bangunan asli yang masih tersisa dari Pendopo Agung hanya 26 buah umpak (batu penyangga tiang) saja, sedangkan bangunan Pendopo Agung yang sekarang berdiri merupakan bangunan baru. Di pendopo ini pula, diyakini Mahapatih Gajah Mada dahulu mengikrarkan Sumpah Palapa (Palapa kemudian dipakai sebagai nama satelit komunikasi pertama yang ‘menyatukan’ komunikasi di seluruh Indonesia). Di depan Pendopo Agung, di sebelah kiri, terdapat patung sang Mahapatih, dan di depan pendopo terdapat patung Raden Wijaya.
7. Candi Jalatunda
Candi ini terletak di lereng Gunung Bekal, salah satu puncak dari pegunungan Penanggungan. Tepatnya di Desa Seloliman Kecamatan Trawas. Bangunannya terbuat dari batu kali dengan ukuran panjang 16,85 m lebar 13,52 m tinggi 5,20 m. Menurut data sejarah candi ini menunjukkan angka tahun 977 M, dan di sebelah kiri dinding belakang candi terdapat tulisan GEMPENG,disamping itu di sebelah sudut tenggara juga ada tulisannya.
Menurut ahli sejarah dikatakan bahwa candi ini merupakan petirtaan yang dipersiapkan untuk Raja Udayana yaitu raja Bali yang mempersunting putri Gunapriyadharmapatni dari Jawa dan dari hasil perkawinan ini pada tahun 991 lahirlah Airlangga. Jadi tahun 997 menunjukkan tahun pembuatannya.

8. Makam Troloyo
Obyek utamanya adalah Makam Sayyid Muhammad Jumadil Qubro (Syech Jumadil Kubro). Syech Jumadil Kubro adalah kakek dari Sunan Ampel. Beliau adalah ulama dari Persia yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Makamnya pertama kali diberi cungkup oleh tokoh masyarakat setempat bernama KH Nawawi pada tahun 1940. Di kompleks makam troloyo terdapat dua kelompok makam, yaitu kelompok makam bagian depan, terdiri dari makam Wali Songo dan Kelompok Makam Syech Jumadi Kubro. Kelompok makam inilah yang paling banyak dikunjungi peziarah. Dan kelompok makam bagian belakang terdiri dari dua cungkup, yaitu cungkup pertama makam Raden Ayu Anjasmara dan makam Raden sering disebut sebagai kubur pitu.

Makanan khas mojokerto

Makanan?………ush,,,,,benar-benar hal yang wajib ini….karena semua makhluk hidup butuh makanan,,,,,dan setiap makanan dipengaruhi oleh sebuah daerah…..setiap daerah memilki makanan yang wajib untuk dinikmati apabila kita mengunjungi suatu tempat….dan untuk para pembaca, jika anda akan hadir ke Mojokerto, bacalah beberapa paparanku dibawah ini.
Makanan khas dari Mojokerto ialah onde-onde,,,,pada tahu jajanan yang satu ini kan?….bentuknya bulet dan ada manik-maniknya loch…!!!! Dalemnya itu isinya kacang hijau….ennnaaakkk banget pokoknya dech…..kita bisa membeli dikedai-kedai yang menyediakan makanan khas ini….selain onde-onde, terdapat juga berbagai macam makanan dan hasil karya khas Mojokerto yang lain sebagai komoditinya. Misalnya saja, krupuk rambak, telo, dan salak. Sebagian besar oleh-oleh khas Mojokerto ini dikelola oleh industri perumahan, bukan berada pada naungan bawah Pemerintah. Aw, ternyata ada lagi, yaitu keripik. Olahan ini favorit semua pengunjung yang datang ke Mojokerto.
But, don’t worry,,,,Trawas memiliki makanan yang enak untuk disantap. Yaitu buah durian dan salak. Buah-buahan ini merupakan salah satu resort yang dapat diunggulkan oleh kawasan wisata ini. Pasti dijamin sangat ketagihan. Tidak usah merogoh kocek terlalu dalam untuk mendapakan makanan khas ini. Cukup dengan 50 ribu maka akan didapatkan yang kita mau. Ayowww….kita berbondong-bondong datang kesana dan makan duren dan salak langsung dari kebunnya…. Eits,,,,Lupa aku…!!!!ada juga loch ketela rambat,,,,warnanya ungu loch dan rasanya manis banget…. Untuk ketela ini bisa dipakai sebagai beberapa olahan, antara lain telo goreng, opak gepit, bakpau, donat, dan bisa dipakai untuk obat-obatan.

ciri khas mojokerto

Alun alun Kota Mojokerto

Alun alun Kota Mojokerto yang terletak di pusat kota, bagi warga Kota Mojokerto dan sekitamya merupakan tempat rekreasi sekaligus sebagai sarana bersantai bagi keluarga di akhir pekan. Mulai pagi hari hingga malam hari, Aloon-aloon tidak pemah sepi dari berbagai kegiatan.
Pada pagi hari, banyak siswa-siswi memanfaatkan tempat ini untuk melakukan kegiatan olahraga ataupun sebagai tempat sarana bermain. Kala sore menjelang, warga sekitar, terutama para remaja, memanfaatkan lapangan Aloon-aloon untuk kegiatan sepakbola, ini yang amat meriah. Dan ketika senja tiba, puluhan PKL mengais rejeki dengan menjajakan aneka dagangannya hingga tengah malam.
Itulah potret Aloon-aloon Kota, yang tak pemah sepi oleh berbagai kegiatan dari pagi hingga malam hari. Anda dapat menikmati suasana santai lesehan di rumput lapangan aloon-aloon dengan menggelar alas tikar yang disewakan serta aneka jajanan yang terjangkau harganya dan enak rasanya.
Di area luar aloon-aloon akan kita dapati kendaraan khas kota Mojokerto yang disewakan yaitu Dokar dan Sepur Kelinci dengan rute mengelilingi sekitar aloon-aloon dan kota mojokerto.
Alun-alun merupakan pusat kota Mojokerto. Letaknya di sebelah paling utara Jl Mojopahit. Mungkin seperti kebanyakan alun-alun di kota-kota yang lain, alun-alun kota Mojokerto dijadikan sebagai tempat bisnis dan wisata bagi penduduk kota Mojokerto. Alun-alun merupakan tempat yang enak untuk dijadikan tempat berkumpul bagi siapa saja. Tidak hanya sebagai tempat olah raga, juga bisa dibuat tongkrongan bagi anak muda. Alun-alun kota Mojokerto juga menyediakan wahana tempat bermain bagi anak-anak yang murah, dengan begitu dapat menarik minat masyarakat untuk berkunjung. Selain itu juga banyak makanan yang dijajakan di sana. Bukan hanya makanan saja yang dijual tetapi segala macam pernak-pernik misalnya mainan anak-anak, baju dan lain-lain.
Keramaian alun-alun tidak hanya terjadi pada pagi hari saja, tetapi malam pun sangat ramai. malah dapat dikatakan sepanjang hari alun-alun tidak pernah sepi. Apalagi jika Anda berkunjung pada hari minggu pagi. Wah...seperti pasar dadakan. Selain banyak orang yang datang berolahraga atau hanya sekedar jalan, juga sekalian cari makanan untuk dibuat sarapan. Segala macam makanan dapat Anda dapatkan disana, ada nasi pecel pincuk, bubur madura dan masih banyak lagi yang lain.

Bagi orang tua yang memiliki anak-anak yang masih kecil bisa langsung menuju wahana bermain anak yang terletak di sebelah selatan alun-alun, tepatnya di pintu gerbang sebelah selatan alun-alun. Di wahana bermain ini banyak di sediakan permainan mulai dari mobil jeep, kereta api, kereta kecil, playground, pancing, kapal, motor ATV dan kincir. Wahana bermain ini buka setiap hari mulai pukul empat sore hingga sembilan malam, kecuali pada hari libur dibuka mulai pagi hingga jam 11 siang.
Mungkin hal-hal inilah yang menyebabkan keadaan alun-alun kota Mojokerto menjadi kurang enak dipandang mata. Semua serba semrawut, seperti kurang perawatan. Banyak tembok-tembok yang sudah terkelupas catnya, jalannya juga banyak yang bolong, rumput di alun-alunnya sendiri tidak terawat, panjang-panjang dan tidak rata. Menjaga dan merawat alun-alun kita ini tidak hanya menjadi kewajiban pemerintah kota Mojokerto, tetapi juga kita masyarakat Mojokerto yang merasa memiliki alun-alun kita yang tercinta. Apalagi Alun-alun merupakan ikon kota Mojokerto, masihkah kita membiarkan ikon kota kita menjadi rusak dan tidak terawat?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar